Setelah menunggu delapan tahun lamanya,
akhirnya Dee menuntaskan hasil fermentasi Partikel. Dee selalu berhasil
memberikan kejutan-kejutan di setiap karyanya, betapa tulisannya adalah
hasil riset dan observasi yang tidak main-main. Dee mampu mengupas bagaimana fungi itu
hidup menjadikannya sebagai substansi yang tak terpisahkan dari sebuah
kisah yang begitu dekat dengan dunia sehari-hari. Tak hanya itu Dee juga
memberikan detail bagaimana kehidupan di kedalaman rimba Borneo.
Seolah tak berhenti di batas sisi
Indonesia, Dee membawa kita dalam sebuah negeri tersendiri, tak
terbantahkan Dee dengan detail menceritakan Afrika dalam sudut yang
berbeda. Entah apakah dan bagaimana baunya kencing babon itu, tapi semua
itu menjadi bayangan tersendiri didalam benak saya, berendam di oase
menangkap gambar Singa hingga berlari terbirit-birit menjauh dari Sang
Raja Rimba.
Partikel memberikan kita sebuah
perjalanan ke kehidupan Zarah di alam Tanjung Puting dan Sarah, Orang
Utannya, London, hingga Afrika. Memang membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk bisa menghasilkan karya yang begitu detail meramu sains, alam,
fotografi, hingga hubungan dengan Sang Maha Pencipta.
Aku terbahak, terisak dan tersenyum
membuatku lupa dengan dunia sekitar berada dalam imaginasi jika semua
kisah yang terangkum itu ada di benakku. Tulisan Dee membuatku terlempar
jauh untukku menyadari jikaku harus banyak belajar, membaca dan menulis
kembali.
Aku keracunan Armillaria ostoyae tingkat tinggi dan melebur bersamanya. (oleh Zusannita)
Nah, bukan Dee namanya jika setiap bukunya tidak banjir quote-quote hebat! Seperti di bawah ini :
"Semua
pertanyaan selalu berpasangan dengan jawaban. Untuk keduanya bertemu,
yang dibutuhkan cuma waktu." - Firas (Partikel by Dee Lestari)
"Kenapa berbeda menjadi begitu menakutkan?" - Zarah (Partikel by Dee Lestari)
"Kesusahan,
kegembiraan, ketika keduanya lewat tanpa permisi, maka sensasinya sama.
Seperti menelan bakso tanpa mengunyah. Membuat kita mencerna bulatan
itu susah payah." - Zarah (Partikel by Dee Lestari)
"Saya
percaya rumah itu ditemukan di dalam. Kalau di dalam damai, semua
tempat bisa jadi rumah kita." - Ibu Inga (Partikel by Dee Lestari)
"Kalimat
itu seperti menembuskan pisau ke dalam luka yang tak pernah sembuh.
Luka yang amat kuhafal." - Zarah (Partikel by Dee Lestari)
"Akhirnya
kumengerti betapa rumitnya konstruksi batin manusia. Betapa sukarnya
manusia menanggalkan bias, menarik batas antara masa lalu dan masa
sekarang. Aku kini percaya, manusia dirancang untuk terluka." -
Zarah (Partikel by Dee Lestari)
"Tak ada yang lebih menyakitkan dari kepedihan yang tak bisa ditangiskan." - Zarah (Partikel by Dee Lestari)
"Pengkhianatan
ada dalam batin setiap manusia, hanya menunggu momen tepat untuk
menyeruak, dirayakan, dan diamini sebagai titik lemah dari kemanusiaan."
- Zarah (Partikel by Dee Lestari)
"Aku tak sanggup lagi berjudi dengan hidup. Kepingku habis. Daduku beku." - Zarah (Partikel by Dee Lestari)
"Selama
manusia masih menjadi penguasa, planet ini akan disedot hingga tetes
air terakhir, hingga molekul oksigen habis tak bersisa di udara. Kami
adalah virus. Virus akan membunuh hingga inangnya mati dan ia ikut
binasa." - Zarah (Partikel by Dee Lestari)
Judul Buku :Supernova: Partikel
Penulis : Dee
Penerbit : Bentang Pustaka
Jumlah Hal : 424 Halaman
Harga : Rp 58.000,-
ISBN : 9786028811743
My rating : 4 of 5 stars
Judul Buku :Supernova: Partikel
Penulis : Dee
Penerbit : Bentang Pustaka
Jumlah Hal : 424 Halaman
Harga : Rp 58.000,-
ISBN : 9786028811743
My rating : 4 of 5 stars
Kamu punya tambahan Quote dari Partikel, maybe?! Ayo sharing...
happy weekend :)
ReplyDeleteThanks gan..
Delete