Perang Topat, Bukti Toleransi itu Asik, Genks!

Finally tahun ini berkesempatan lagi untuk datang ke event budaya tahunan di Pura Lingsar, Perang Topat. Setelah tahun-tahun kemarin terlewatkan mulu karena kelupaan hehe. Jadi ini adalah kali kedua aku ke acara ini. Pertama kalinya duluu banget sekitar tahun 2008 kalau gak salah waktu itu dapat tugas live report dari radio tempatku siaran. Dan waktu itu superr meriah dan heboh perangnya. Sampai-sampai aku harus berlindung dan cari tempat aman biar ga kena lempar Topat bulat-bulat kecil itu. Eh kena juga. Seru banget sih. Sayangnya saat itu belum punya kamera yang mumpuni buat mendokumentasikan.



Anyway,  Apa itu perang topat? Jadi menurut narasumbernya tadi, Perang Topat adalah acara puncak dari berbagai kegiatan keagamaan umat hindu dan islam di wilayah Lingsar, Lombok Barat. Umat Hindu baru selesai sembahyang Puja Wali dan Umat Muslim merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Nah karena kedua umat beragama ini hidup berdampingan sejak ratusan tahun lalu, Perang Topat menjadi tradisi bersama yang merupakan wujud toleransi diantara pemeluk agama Islam dan Hindu. Jadi Perang Topat ini bukan ritual agama hindu semata tapi juga bentuk kegembiraan dan rasa syukur umat Islam juga. Tenang gaes, Topat alias Ketupat yang jadi senjata perangnya ini bukan hanya untuk dimakan ya tetapi juga dibawa pulang oleh warga untuk beberapa manfaat sesuai dengan keyakinan masing-masing. Jadi topatnya gak akan sia-sia kok. 

Sebelum Perang Topat dimulai, ada Tradisi mengarak Kerbau mengelilingi taman Pura Lingsar. Kerbau ini di arak oleh tokoh masing-masing agama dengan memegang tali di sisi kiir dan kanan si kerbau.  Eh kok kerbau? Kenapa bukan Sapi? atau Babi hiiii hehe. Iya juga sih, mengingat di Lombok sulit banget nemu kerbau. Aku aja belum pernah liat langsung Kerbau di Lombok. Kemana-mana ketemunya Sapi mulu, ke Desa-desa teman ketemu Sapi, ke Pasar Sapi, ke Bakso adanya Sapi, Ke Alfamart eh penyedappun rasa Sapi. Lalu kenapa tiba-tiba untuk acara ini harus kerbau? Ternyata ada filosofi yang keren banget tentang toleransi disini guys. Kerbau merupakan simbol penghormatan dan saling mengharga antara umat islam dan Hindu karena Sapi adalah hewan suci bagi umat Hindu dan babi adalah hewan yang dilarang untuk dikonsumsi bahkan disentuh dalam ajaran Islam. So, Kerbau lah yang menjadi korban. Banyak pahalamu, Bo!

See? 
Menyikapi perbedaan itu harus dengan saling mengenal dulu dengan sebaik mungkin. Jika tak kenal baik bagimana caranya kita tahu apa yang boleh dan tidak boleh dalam agama lain. Setelah kenal kita bisa saling menjaga, slaong menghormati dan menghargai. Point utamanya untuk damai itu kita haraus menekan ego. Nekan ego gak bikin mati kok gaess. Toh batasan toleransi juga jelas dan tidak menyusahkan pihak manapun karena sudah saling mengenal dan saling menghormati. Toleransi itu gak sulit, genks!

Jadi kalau ada yang koar-koar memprovokasi dan menjelek-jelekan agama tertentu jangan mau ikutan ya genks! kita harus waras dan sadar bahwa kita ini memang berbeda dan jelas gak bisa sama tapi kita bisa bersama-sama. Karena bersama gak mesti sama kan?  Bayangin kalau anggota tubuh kita sama semua, misal kepala semua, atau tangan semua kan gak lucu. Malah serem. Begitu juga bermasyarakat kita harus mensyukuri perbedaa yang ada, karena berbeda kita bisa saling mengenal dan saling mendukung satu sama lain. Misalnya pada saat perayaan hari besar agama tertentu, umat agama lain membantu misal menjaga keamanan, lalu lintas dll, gitu juga nanti sebaliknya. Indah dan seru ya berbeda itu. Asaaal.. jangan egois! Jangan maunya diperhatiin, diprioritasin tapi gak menghargai orang lain. Itu sama aja menabuh genderang perang.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal
Tuh ada di Al Qur'an Surat Al Hujarat Ayat 13 tentang pentingnya berbeda-beda. Karena kita berbeda kita semakin banyak pengetahuan. Karena kita berbeda kita gak jadi LGBT. Karena kita berbeda kita jadi punya banyak tanggal merah. Karena kita berbeda kita punya banyak teman dengan latar belakang berbeda juga jadi ceritanya pasti seru. Ah yang gak suka perbedaan itu jangan-jangan... hehehe
Intinya genks, mari melihat Pesan Moral dan hikmah dari Perang Topat ini. Jangan mikir yang berat-benat nanti sulit bahagia yang penting rajin sholat, rutin mengaji, penuhi keawajiban rukun iman dan islam. Udah! Selebihnya perbanyak kebaikan, berpikir dan berprasangka baik, dan jangan lupa sesekali piknik yang jauh ya biar pikiran lebih terbuka dan hati menjadi lapang. Bumi Allah terlalu luas untuk kita hanya berdiam diri dan menerka-nerka kesalahan orang lain. 
Salam Pesona Indonesia!
Foto-foto Perang Topat 2018




Comments

  1. udah 3 kali ikut perang ini
    seruuu...
    haha,

    ReplyDelete
  2. Kereen, pilihan kedua selain kerbau mungkin kambing untuk diarak. Hehe

    ReplyDelete
  3. Lombok memang keren!
    Keberagaman kita adalah kekayaan kita sesungguhnya di negeri ini.
    Lakum deenukum walyadeen...

    ReplyDelete

Post a Comment