PADA SENJA YANG HANGAT (Sebuah Puisi Pata Hati)

Pada Senja yang hangat 
Aku ingin bercerita
tentang rasa yang telah kurawat

Pada senja yang hangat
Aku mengadu
Tentang hati yang tersengat

Merapat-rapat lamat-lamat
Hingga tanpa sekat
Padu dan lekat

Tak terpikir akan larat
Karena terlihat semburat
Lupa aku akan yang tersirat

Beginilah nasib hayat
mencinta tanpa syarat
Hingga akhirnya melarat

Tuan pergi tanpa isyarat
Entah tega atau nekat
Benar-benar tanpa surat

Duhai luka yang bersemayam di hayat
Tak ada lagi kata atau kalimat
Karena ia telah lenyap sekelebat

Diri bukan yang punya nubuat
Tak perlu berharap ulayat
Karena semua telah kau sikat

Berharap menjadi kuat
Demikian kini siasaat
Semoga tak sia-sia hati yang tersengat

(2 Maret 2019, Senja yang hangat di Tepi Kali Jangkuk)




Comments