Menikah itu...


Menikah itu...
Bukan tentang satu hari berpakaian indah,
Tapi tentang hari-hari biasa yang tetap dijalani bersama.
Tentang obrolan yang itu-itu saja,
Tapi tetap terasa hangat karena disampaikan dari hati.

Tentang cerita yang sudah diceritakan berkali-kali,
Tapi masih juga membuat kita tertawa…
Atau menangis…
Karena ternyata, hati tak pernah benar-benar bosan.

Menikah itu...
Ngegombal bukan karena iseng,
Tapi karena tahu,
Cinta harus terus ditumbuhkan,
Bukan dibiarkan layu.


Tentang membangun komitmen—lagi dan lagi.
Bukan karena janji itu mudah dilupakan,
Tapi karena hidup terus berubah,
Dan kita memilih untuk tetap saling menggenggam.

Menikah itu...
Kecewa, terluka, sakit hati.
Dan tetap memilih untuk pulang.
Tetap memilih untuk tinggal.
Karena di antara luka itu,

Ada cinta yang tak pergi.
Tentang minta maaf,
Kadang dengan kata, kadang cukup dengan secangkir teh hangat.
Tentang memaafkan,Bukan karena tak sakit,
Tapi karena tak ingin kehilangan.

Menikah itu...
Mengucapkan cinta tanpa perlu alasan besar,
Karena dalam kehidupan yang sibuk,
Satu kalimat itu bisa jadi pelipur segalanya.

Membangun rindu meski tinggal serumah.
Memadu kasih dalam hal-hal kecil—
Menjemput pulang, membuatkan kopi,
Mendengar keluh kesah tanpa buru-buru menasihati.

Menikah itu...
Bersyukur setiap hari.
Bukan karena semuanya sempurna,
Tapi karena kita saling memilih, setiap pagi.

Bahagia setiap hari.
Bukan karena tak ada masalah,
Tapi karena kita belajar memeluknya—bersama.

Comments