Capek kan, kalau ngomongin horor Indonesia isinya itu-itu saja: kuntilanak, pocong, dan hantu yang loncat-loncat di kegelapan? Nah, Netflix baru saja drop film orisinal yang berani beda dan, serius deh, ini levelnya sudah naik kelas banget. Namanya Abadi Nan Jaya, disutradarai sama Kimo Stamboel yang kayaknya makin cocok kita panggil "Profesor Zombie Indonesia."
Jujur, dari judulnya saja sudah keren parah. Abadi Nan Jaya itu kan keren banget, kayak lagu kebangsaan, dan pas banget sama tema zombie yang memang "abadi" alias susah mati. Tapi yang bikin film ini spesial bukan cuma judulnya, tapi cara Kimo bikin kiamat zombie ini Indonesia banget.
Lupakan "Kampung Zombie" Kelas B
Kalau dengar kata "film zombie Indonesia," biasanya kita langsung mikir film kelas B dengan make-up seadanya. Tapi STOP! Abadi Nan Jaya bukan itu.Inti ceritanya sebenarnya simpel: Ada keluarga pengusaha jamu legendaris yang lagi ribet sama drama warisan, selingkuh, dan konflik internal. Eh, tahu-tahu, bencana zombie datang gara-gara... ramuan jamu spesial mereka! Kocak, kan? Zombie dari jamu!
Meskipun syutingnya di desa, film ini enggak terasa kecil sama sekali. Kimo pintar banget ngambil shot yang luas, nunjukkin kalau kekacauan ini skalanya gede. Dan yang paling ultimate dan bikin teriak "INI INDONESIA!" adalah adegan pembukanya: Zombie menyerang acara hajatan... tepatnya, Pesta Sunatan sambil Dangdutan di pinggir sawah! Mana ada sutradara Hollywood kepikiran hal se-lokal dan se-gokil ini?
Teknisnya Gak Main-Main, Efeknya Juara
Ini dia bagian yang paling patut kita banggakan. Kualitas teknis film ini nggak kaleng-kaleng.- Make-up dan Koreografi Zombie:
Riasan zombie-nya detail banget, kelihatan niat, dan jauh dari kesan
murahan. Para zombie juga nggak ada yang malas jalan. Koreografinya oke,
seolah mereka benar-benar lapar dan panik.
- Berani Tampil Siang Hari:
Film zombie yang bagus itu berani tampil terang-terangan di siang hari,
dan Kimo sukses! Mereka menampilkan ratusan zombie di bawah matahari. Ini
bukti kalau mereka pede banget sama kualitas make-up dan practical
effect-nya. Adegan pengepungan di kantor polisi—dengan trik cerdik
menggunakan baju polisi sebagai pelindung—itu ide yang pintar banget!
Drama Keluarga di Tengah Kekacauan
Di balik keos dan adegan darah, ada drama keluarga Doni Damara, Mikha Tambayong, Martino Lio, dan Eva Celia yang lumayan seru. Konflik warisan, suami selingkuh, itu semua bumbu drama yang pas di tengah invasi zombie.Perkembangan karakter Martin Lio dari cowok pecundang jadi sosok yang berguna itu asyik buat di-support. Jangan lupa juga adegan penutup yang melibatkan polisi Ardit Arwanda. Itu perpaduan romantis, tragis, dan keos yang bikin nyesek.
Film ini juga punya pacing yang ngebut. Hampir dua jam, tapi berasa cepat karena alurnya padat, hanya mencakup satu hari penuh. Jadi, kita fokus pada survival dan enggak buang waktu buat nanya "virusnya dari mana?" (Toh, film zombie bagus kayak The Walking Dead atau 28 Days Later juga jarang kasih tahu, kan?).
Harus
Tonton, Wajib Bangga!
Mungkin
film ini enggak 100% "fresh" karena pakai formula zombie yang sudah
ada, tapi Abadi Nan Jaya adalah tonggak sejarah. Ini adalah film zombie proper
pertama yang kita punya! Kimo Stamboel benar-benar membuktikan bahwa kita bisa
bikin horor selain setan dengan kualitas Hollywood.
Skor dari kita: 8/10. Sangat menghibur dan worth the time. Ini patut masuk daftar tontonan wajib film Indonesia terbaik tahun ini, apalagi buat penggemar genre zombie!
Buruan, Langsung Gas Netflix!
Sayang banget ya, film sekeren ini cuma bisa kita tonton di streaming dan bukan di bioskop. Makanya, jangan tunda lagi! Segera buka Netflix, siapkan camilan, dan saksikan sendiri kekacauan epik Abadi Nan Jaya!
Yang udah nonton, gimana pendapat kalian nonton zombie menyerbu pesta dangdutan? Komen di bawah dong! Kita ngobrolin Abadi Nan Jaya !
Comments
Post a Comment