Tabongan Dea Papin (Catatan Setahun Gempa Lombok Sumbawa)

Sebetulnya tulisan ini sudah lama saya tulis dan saya pikir ini bagus untuk refleksi setahun gempa dahsyat yang sempat melumpuhkan Lombok dan Sumbawa. Lewat tulisan ini saya mengajak kita semua untuk kembali lagi pada basic, kembali pada fitrah, kembali pada ide-ide luhur nenek moyang kita dalam menyikapi dan memperlakukan alam. Pasti ada alasan kenapa leluhur kita melakukan sesuau, membuat sesutu atau memberikan petuah-petuah yang kita anggap sebagai awiq-awiq (dalam basaha sasak) atau pamali dalam bahasa yang kita pahami selama ini. Semua punya manfaat karena saya percaya para pendahulu bumi ini pernah mengalami ha-hal buruk yang membuat mereka belajar dan membuat pesan untuk anak keturunannya melalui kebiasaan, aturan dan awiq-awiq tadi.

Tulisan ini tentang Rumah Panggung khas Sumbawa.

Saya pikir nenek moyang orang Sumbawa sudah faham betul perilaku alam di sekitarnya. Sehingga mereka bisa menyesuaikan diri dengan baik. Contohnya dengan membuat rumah tinggal berupa rumah panggung dari kayu beratap Sirap, Santek, Penaran dan Ilalang. Bentuk rumah panggung yang tinggi dan kokoh dengan ruangan-ruangan luas memiliki fungsi masing-masing. Ada ruang luar (ruang depan) sebagai ruang tamu, ruang tengah sebagai ruang keluarga dan ruang tidur (biasanya ada kamar di kiri dan kanan), ada ruang dalam sebagai ruang makan, dapur dan ruang perlengkapan sehari-sehari. Selain tiga ruangan itu rumah panggung juga mempunya ruang di atas tiga ruangan itu yang disebut Alang. Alang ini betada tepat di bawah atap rumah makanya atap rumah panggung di buat tinggi agar ada space untuk aktifitas di Alang. Menurut cerita Papin - papin (kakek nenek) Ruang Alang ini berfungsi sebagai tempat bekreasinya anak gadis dan ibu-ibu zaman dulu seperti menenun, membuat kerajinan, dan sebagainya. Selain itu Alang juga sebagai tempat memingit anak gadis yang akan menikah.

Ruangan berikutnya adalah Tabongan (ruangan bawah/kolong) yang merupakan dasar rumah. Ruangan yang lantainya langsung di atas tanah. Zamab dulu fungsi nya sebagai tempat penyimpanan hasil panen untuk konsumsi jangka pendek (karena hasil panen sebagian besar di Simpan di bangunan Lumbung yang juga bernama Alang dan terpisah dari rumah). Tabongan adalah tempat padi, jagung dan sebagainya di simpan. Kadang juga berfungsi sebagai kandang ternak seperti Ayam dan Kambing. Bisa disebut Tabongan adalah ruangan serba guna karena luasnya lebih luas dari semua ruangan di atas rumah panggung. Bisa jadi storage, tempat istirahat siang, tempat bermain anak dan lain sebagainya.

Demikian matangnya perencanaan nenek moyang orang Sumbawa dalam mempersiapkan rumah yang aman dan nyaman. Rumah yang dibangun tentu saja berdasar pengalaman mereka melewati berbagai macam gejala alam; gempa, banjir, air pasang dan lainnya. Rumah Panggung kayu dengan dinding anyaman bambu, lantai papan (ada juga lantai bambu yang dirangkai sedemikian rupa), beratap Sirap dan Santek yang terbuat dari kayu dan bambu pula tentu saja sangat aman bagi penghuninya saat terjadi gempa atau banjir. Konstruksi nya kokoh dengan tiang-tiang kayu pilihan yang tahan hingga berpuluh-puluh tahun. Sekali lagi nenek Moyang orang Sumbawa punya alasan kuat mengapa membangun rumah panggung. Ini adalah salah satu bagian dari adaptasi pada lingkungan alam yang tak bisa kita tentang.

Dan disini lah anak-anak ini bermain. Di bawah Tabongan Deapapin. Rumah yang umurnya lebih tua dari papin-papin (kakek-nenek) ini masih berdiri tegak dengan 16 tiang yang kokoh. Hanya saja selama ini ruang Tabongan ini dipakai sebagai gudang dan sebagian sebagai kandang ayam. Maka bekerja baktilah saya dan laki-laki di keluarga ini membersihkan Tabongan dari semua kotoran agar aman untuk anak-anak bermain dan beristirahat. Meski saya sendiri belum sepenuhnya mantab ini akan lebih aman daripada di bawah tenda, Tabongan jauh lebih nyaman dan sejuk dengan tiang-tiang yang membuat saya percaya (meski tak 100%) bahwa ini aman.

Mari kembali belajar dari leluhur. Semua yang mereka buat dan lakukan pasti karena alasan yang kuat.


Ini Ruang tamu dan sekaligus ruang keluarga rumah Papin Selamat (alm),foto 2tahun lalu
Ini Tabongan (kolong) rumah panggung tua milik salah satu keluarga istriku


Comments

Post a Comment