Pernah nggak, kamu merasa seolah dunia ini hanya berputar di sekitar dirimu sendiri? Atau malah pernah nggak sadar bahwa selama ini fokus utama kamu hanya pada diri sendiri, tanpa benar-benar memperhatikan orang lain di sekitar? Kalau iya, mungkin kamu pernah merasakan satu hal yang ironis: semakin kita terlalu memikirkan diri sendiri, justru semakin mudah kita merasa sedih, kecewa, atau bahkan badmood tanpa alasan yang jelas.
Kita sering dengar bahwa fokus pada diri sendiri itu penting. Untuk menjaga kesehatan mental, menetapkan batasan, dan mengenali kebutuhan pribadi. Tapi, ada batas tipis yang membedakan antara merawat diri dan terlalu tenggelam dalam dunia diri sendiri. Saat kita terlalu sibuk dengan pikiran, keinginan, dan kekhawatiran tentang diri sendiri, kita bisa jadi seperti terjebak dalam ruang sempit yang penuh dengan bayangan gelap.
Di ruang itu, kita mulai membesar-besarkan masalah kecil, mengulang-ulang rasa kecewa, atau merasa dunia tidak adil hanya karena segala sesuatu belum berjalan sesuai harapan kita. Padahal, di luar sana, ada begitu banyak hal dan orang yang sebenarnya bisa membantu kita menemukan perspektif baru, kekuatan, dan ketenangan.
Memikirkan diri sendiri secara berlebihan sering membuat kita lupa bahwa kebahagiaan dan ketenangan sejati bukan datang dari fokus penuh pada diri, melainkan dari hubungan dan empati kita terhadap orang lain. Ketika kita membuka hati untuk mendengarkan cerita, membantu, dan peduli pada orang di sekitar, kita justru memberi ruang bagi diri sendiri untuk bernapas lebih lega.
Ini bukan berarti kita harus selalu mengorbankan diri untuk orang lain, tapi lebih kepada menemukan keseimbangan. Belajar melihat dunia dari sudut pandang lain, mengurangi beban pikiran yang hanya kita bawa sendiri, dan merasakan bahwa kita tidak pernah benar-benar sendiri.
Maka, jika suatu saat kamu merasa badmood atau sedih tanpa alasan yang jelas, coba tanyakan pada dirimu sendiri: "Apakah aku terlalu terfokus pada masalah dan pikiran sendiri? Sudahkah aku membuka hati dan ruang untuk orang lain?"
Karena kadang, melepaskan sedikit ego dan memikirkan orang lain bisa menjadi obat paling mujarab untuk jiwa yang lelah.
Comments
Post a Comment