🎬 Review Film Rangga & Cinta (2025) - Dari Puisi ke Musikal

Rangga & Cinta (2025) hadir sebagai remake hampir persis dari film legendaris Ada Apa dengan Cinta?. Hampir semua dialog, alur, hingga konflik terasa familiar. Bedanya, kali ini ada bumbu baru berupa adegan musikal dan sedikit perubahan pada beberapa scene, seperti konser GFES yang menggantikan Pas Band & Tere, atau adegan toko musik menggantikan bar. Ending-nya pun tetap setia, hanya saja ada sisipan kecil tentang masa depan Mamet dan Mili.

Namun, seperti banyak remake, tantangan terbesarnya adalah bagaimana menghadirkan kembali “magis” film aslinya. Di sinilah Rangga & Cinta agak goyah, terutama di sisi casting. Karakter Cinta memang sulit: egois, labil, bahkan kadang manipulatif. Hanya aktris dengan pesona kuat yang bisa membuatnya tetap disukai. Sayangnya, Leya si pemeran Cinta, cenderung menirukan Dian Sastro, sehingga terasa seperti menonton ulang, bukan menonton sesuatu yang segar.

Meski begitu, film ini masih punya daya tarik. Nomor musikalnya menghadirkan warna baru, dan El Putra tampil menonjol lewat kemampuan menyanyinya. Beberapa adegan juga menyelipkan humor dan momen emosional yang cukup berhasil membuat penonton terhibur.

Bagi penonton baru yang belum akrab dengan versi original, film ini mungkin bisa jadi pintu masuk yang menyenangkan. Tapi bagi penggemar setia Ada Apa dengan Cinta?, perlu menurunkan ekspektasi agar tidak kecewa, karena remake ini lebih terasa sebagai penghormatan daripada inovasi.

Kesimpulan: Rangga & Cinta adalah nostalgia yang dikemas ulang dengan sentuhan musikal. Menarik untuk ditonton, tapi sulit menandingi pesona asli yang masih membekas di hati banyak orang.

Comments