Tidur Itu Bukan Utang yang Bisa Dibayar Belakangan: Rangkuman Podcast Rory Asyari & Coach Vishal Dasani
Kita sering bangga bisa tidur cuma empat jam tapi tetap bangun segar. “Aku cukup kok,” katanya. Padahal menurut Coach Vishal Dasani, sleep coach kenamaan, itu cuma ilusi segar — fisik memang terasa pulih, tapi mental dan emosi belum sempat diperbaiki.
Tidur itu bukan sekadar istirahat. Tidur
adalah satu-satunya proses pemulihan holistik untuk tubuh, pikiran, dan hati.
Tanpa tidur yang cukup, manusia pelan-pelan kehilangan kendali atas
keseimbangan dirinya sendiri.
Kenapa Kita Jadi Gampang Panik dan Overthinking?
Kurang tidur bukan cuma bikin wajah kusam. Di dalam otak, banyak hal serius terjadi:
- Amigdala Hiperaktif: Bagian otak yang mengatur rasa takut jadi terlalu aktif, sementara bagian rasional (Prefrontal Cortex) melemah. Akibatnya, hal kecil terasa menakutkan, dan dunia tampak penuh tekanan.
- Muncul Brain Fog: Otak gagal memindahkan memori jangka pendek ke jangka panjang, bikin kamu gampang lupa, sulit fokus, dan “loading otak” jadi lambat.
- Toksin Otak Menumpuk: Otak melakukan detoks alami saat tidur — terutama di fase Deep Sleep. Kurang tidur membuat racun menumpuk dan bisa merusak organ dalam.
- Jantung Kerja Lembur: Kurang tidur bikin tubuh terus dalam mode stres. Detak jantung meningkat, tensi naik, dan tubuh terasa berat saat beraktivitas.
Utang Tidur Tidak Bisa Selalu Dibayar
Banyak orang berpikir bisa “menebus” kurang tidur di akhir pekan. Sayangnya, tubuh bukan mesin ATM. Kalau utang tidur hanya 1–2 jam, menambah jam tidur di akhir pekan masih bisa membantu. Tapi kalau tiap malam cuma tidur 4–5 jam, lalu balas dendam tidur 12 jam di Sabtu-Minggu, itu justru mengacaukan ritme sirkadian dan bikin tubuh makin bingung.
Karena itu, Tidur 4 Jam Tapi Badan Segar? itu kamu wajib Waspada! Coach Fishal menjelaskan, tidur terdiri dari dua segmen besar:
Kalau kamu cuma tidur 3–4 jam, tubuhmu hanya sempat memperbaiki bagian fisik. Mental dan emosimu belum pulih. Inilah yang disebut “Sugar Crash Mental” — tubuh terasa segar, tapi pikiran gampang panik, emosi labil, dan empati menurun. Durasi ideal tidur untuk orang dewasa: 7–9 jam per malam. Tidak ada kualitas tidur tanpa kuantitas yang cukup.
Lalu bagaimana dengan orang-orang yang shift malam? Tetap saja Kerja Malam = Melawan Kodrat Tubuh. Tubuh manusia diciptakan dengan factory setting: aktif di siang hari, istirahat di malam hari. Pekerja shift malam secara tidak langsung melawan jam biologis alami tubuh, dan risikonya nyata:
Jika terpaksa, coba rotasi cepat (2 hari
malam, 2 hari siang, 2 hari pagi) agar jam biologis tidak lama terganggu.
Rahasia Sleep Hygiene Ala Coach
Tidur itu kayak kucing: semakin dikejar,
makin kabur. Tapi kalau kamu tahu cara “mengundangnya”, dia bakal datang dengan
sendirinya.
Berikut cara sederhana memperbaiki sleep
hygiene:
- Konsisten: Tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari.
- Cari Cahaya Pagi: Begitu bangun, segera kena sinar matahari untuk menyetel ulang hormon tidur.
- Olahraga Tepat Waktu: Hindari olahraga berat 3 jam sebelum tidur. Strength training + zone 2 cardio = kombinasi terbaik.
- Batasi Kopi: Hindari kafein 6–8 jam sebelum tidur.
- Relaksasi 1 Jam: Turunkan tempo sebelum tidur. Mandi air hangat, baca buku, atau nonton santai — asal jangan lanjut next episode.
- Seks atau
Masturbasi: bisa membantu relaksasi dan mempercepat tidur
Dan yang paling penting: jangan memaksa
tidur. Kalau semua langkah sudah dicoba tapi tetap susah tidur, mungkin kamu
butuh bantuan profesional. Terapi seperti CBT for Insomnia bisa jadi solusi.
Tidur Itu Investasi Hidup
Tidur bukan cuma soal energi buat besok pagi. Tidur adalah investasi untuk jantung, otak, dan kesehatan mental kita. Mulai malam ini, jangan lagi jadikan tidur sebagai sisa waktu. Jadikan ia ritual pemulihan diri. Karena tanpa tidur yang cukup, tubuhmu bukan hanya lelah — tapi perlahan kehilangan arah.
Comments
Post a Comment